Pembelajaran Peralatan Bantu Pendaratan

Categories: Pendidikan
Wishlist Share
Share Course
Page Link
Share On Social Media

About Course

Materi Peralatan Lalu Lintas Penerbangan membahas berbagai sistem dan teknologi yang digunakan untuk mendeteksi, memantau, dan mengendalikan pergerakan pesawat di ruang udara. Peralatan ini meliputi sistem radar primer dan sekunder (SSR), radar lanjutan seperti MSSR dan Mode-S, serta sistem berbasis satelit seperti ADS-B dan multilaterasi (MLAT). Setiap alat memiliki prinsip kerja, fungsi, dan karakteristik teknis yang berbeda, namun keseluruhannya bertujuan untuk menjamin keselamatan, efisiensi, dan keteraturan lalu lintas udara. Pemahaman terhadap materi ini sangat penting bagi personel penerbangan dalam mendukung pengelolaan lalu lintas udara secara profesional dan sesuai standar internasional.

Course Content

Bab 1
Dalam dunia penerbangan modern, pengamatan lalu lintas udara atau surveilans penerbangan merupakan komponen vital yang menunjang keselamatan, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan ruang udara. Seiring meningkatnya volume lalu lintas udara, diperlukan sistem pengamatan yang lebih canggih dan akurat untuk mendeteksi, memantau, dan mengarahkan pergerakan pesawat di wilayah udara tertentu. Bab ini membahas tentang pengenalan fasilitas pengamatan penerbangan lanjutan, di mana mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai sistem surveilans yang digunakan secara operasional di dunia penerbangan sipil, seperti radar primer, radar sekunder, ADS-B, dan multilaterasi (MLAT). Selain itu, dijelaskan juga mengenai konsep dasar fasilitas pengamatan, termasuk prinsip kerja umum sistem pengamatan yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi objek di udara, serta proses konversi data sinyal menjadi informasi posisi, identitas, dan ketinggian pesawat. Pemahaman konsep dasar ini sangat penting sebagai landasan untuk memahami sistem-sistem lanjutan yang akan dibahas pada bab-bab berikutnya.

  • Bab 1
  • Bab 1 Quiz

Bab 2
Teknologi Secondary Surveillance Radar (SSR) merupakan sistem radar yang tidak hanya mendeteksi keberadaan objek seperti pada radar primer, tetapi juga mampu memperoleh informasi dari pesawat seperti identitas dan ketinggian. Pada subbab pertama, dibahas secara rinci mengenai definisi SSR, fungsinya dalam pengawasan lalu lintas udara, serta klasifikasi sistem SSR berdasarkan jenis mode yang digunakan, yaitu Mode A untuk identitas pesawat, Mode C untuk ketinggian, dan Mode S untuk komunikasi data yang lebih kompleks. SSR bekerja dengan bantuan transponder di pesawat yang merespons sinyal interrogasi dari radar dengan sinyal balasan yang mengandung data spesifik. Selain itu, dibahas pula tentang blok diagram SSR, pulsa-pulsa radar, dan sistem antena yang digunakan. Selanjutnya, pembahasan dilanjutkan pada MSSR (Monopulse Secondary Surveillance Radar), yaitu pengembangan dari SSR yang menggunakan teknik monopulse untuk memperoleh informasi arah (azimuth) secara akurat dalam satu kali pancaran sinyal. MSSR memiliki keunggulan dalam hal akurasi dan keandalan, serta mengurangi kemungkinan gangguan sinyal. Pemahaman terhadap fungsi, coverage, blok diagram, dan prinsip kerja MSSR menjadi penting agar mahasiswa mampu membedakan teknologi ini dari SSR konvensional. Subbab terakhir dalam bab ini membahas tentang Mode-S, yang merupakan bentuk lanjutan dari SSR dan MSSR. Sistem MSSR Mode-S menggunakan metode selective interrogation sehingga hanya pesawat tertentu saja yang merespons sinyal interrogasi. Dengan demikian, sistem ini mampu mengurangi garbling (tumpang tindih sinyal) dan memungkinkan pertukaran data yang lebih luas melalui data link. Mode-S juga merupakan standar yang mendukung implementasi sistem surveillance berbasis satelit, yang akan dibahas lebih lanjut dalam bab berikutnya.

Bab 3
Seiring berkembangnya teknologi global navigation satellite systems (GNSS), industri penerbangan mulai mengadopsi sistem pengamatan yang berbasis satelit dan teknologi digital. Salah satu sistem utama yang dibahas dalam bab ini adalah ADSB (Automatic Dependent Surveillance-Broadcast). Sistem ini memungkinkan pesawat untuk secara otomatis menyiarkan informasi posisi, kecepatan, dan identitasnya kepada stasiun penerima di darat maupun pesawat lain. ADSB bergantung pada sistem navigasi satelit seperti GPS, sehingga data yang dikirimkan memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan real-time. Dalam pembahasan ini dijelaskan secara rinci definisi, fungsi, cakupan wilayah (coverage), serta blok diagram dan prinsip kerja dari sistem ADSB. Selain itu, bab ini juga membahas tentang MLAT (Multilateration), yaitu sistem pengamatan yang menggunakan perbedaan waktu kedatangan sinyal dari transponder pesawat ke beberapa stasiun penerima di darat. Berbeda dengan radar, MLAT tidak memerlukan antena pemancar, melainkan hanya menerima sinyal balasan dari pesawat yang kemudian diproses secara matematis untuk menentukan posisi pesawat. Teknologi MLAT sangat berguna di wilayah yang sulit dijangkau radar atau sebagai pelengkap sistem ADSB, terutama di bandara-bandara besar dengan lalu lintas padat. Pemahaman terhadap prinsip kerja multilaterasi, cakupan, dan peralatan pendukungnya memberikan wawasan menyeluruh kepada mahasiswa tentang ragam sistem pengamatan modern yang digunakan dalam pengelolaan lalu lintas udara saat ini.

Student Ratings & Reviews

No Review Yet
No Review Yet